Cerpen
SEKALI BERARTI SESUDAH ITU MATI Oleh Linda Safarlina, S. Pd. Aji tampak serius mendengarkan penjelasan guru PKn. Ia tak mendengar bisikan Arif yang mencoba membuyarkan keseriusannya belajar. Ia juga tak melihat isyarat Desi yang hendak menanyakan PR Matematikanya. Ia benar-benar konsentrasi pada penjelasan Pak Haidar tentang arti kemerdekaan. Setelah Pak Haidar mengakhiri pelajarannya barulah Aji rileks. “Tumben, kamu serius mendengarkan Pak Gendut. Biasanya tidur.” Kata Arif. “Rif, kamu tahu materi apa yang baru saja dijelaskan oleh Pak Haidar,” “Ya tahulah. Kemerdekaan, kan?” “Ya. Kita sering mempertanyakan, sudahkah kita merasa merdeka? Inikah negara merdeka? Kita salah Rif. Jelas-jelas kita sudah mer...