Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

CERPEN

Sekali Berarti Maut Menjemput By Linda Safarlina, S. Pd.             Pak Masdar menutup buku khutbahnya. Padahal ia belum selesai membaca. Rupanya ada yang mengganjal di hatinya, tema yang akan dibawakan Jumat lusa tentang menyantuni anak yatim. Sebulan yang lalu tetangganya ada yang menjadi yatim. Namanya Taufik Hidayat. Ia baru kelas VI Madarasah Ibtidaiyah. Bandelnya luar biasa. Setiap kali marah dan bertengkar dengan teman ia akan pulang ke rumah mengambil benda tajam seperti pisau, golok, atau pun sabit untuk melukai temannya atau siapa saja yang bikin marah. Tidak pandang bulu, guru pun ia lawan. Kalau Taufik marah dan mengamuk suasana madrasah jadi kacau. Siswa-siswa berlarian mencari perlindungan. Meja-meja dan kursi-kursi di kelas jadi sasaran. Digulingkannya semua. Selama ini yang bisa menaklukan hati dan tenaganya hanya ada dua orang. Bapaknya dan Pak Sarana, Kepala Madrasah. Pak Masdar selaku komite madrasah dan juga tetangga Taufik sudah mengetahui perangai Tau

PUISI

Wajah Pendidikan Kita By Linda Safarlina, S. Pd. Gedung-gedung sekolah mengangkasa Perpustakaan, laboratorium, dan sarana olahraga melengkapinya Jam belajar pun seperti kereta Menjadi juara oliempiade dunia sudah biasa Puluhan, ratusan, jutaan sarjana telah tercipta Tetapi mengapa Kebodohan dan kemiskinan masih menjadi masalah utama? Mari kita introspeksi Mengapa ini terjadi Di tengah-tengah suburnya alam kita kelaparàn Di tengah-tengah air bersih yang melimpah kita kehausan Di tengah-tengah hutan emas, wanita Indonesia miskin perhiasan Mengapa kekayaan yang ada belum mampu menyejahterakan sebagian dari kita? Mengapa hak pendidikan yang tak perlu diperjuangkan belum mampu membebaskan dari kebodohan? Mengapa jutaan buku yang tercipta belum mampu membebaskan rakyat dari rabun membaca? Mungkin salah kami, guru dan orang tua Yang hanya bangga bila anak didiknya menjadi dokter, pejabat, dan teknokrat dengan menyepelekan petani, nelayan dan pedagang. Kesuk