Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Perlu Sanksi yang Tegas agar Tercipta Lingkungan yang Sehat

Oleh Ferliani Cahyaningrum, XII IPA 1   Annadhofatu minal iman artinya kebersihan sebagian dari iman. Hadits ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat apalagi siswa MAN Purwokerto 2, sudah sangat hafal. Hadist ini juga seringkali terpajang di tempat-tempat umum yang menghendaki kebersihan sebagai slogan. Namun kenyataannya, lingkungan tetap saja kotor. Entah mereka tidak membaca entah membaca dan tidak peduli akan pentingnya kebersihan. Di kalangan orang-orang berpendidikan pun tampak masa bodoh dengan kebersihan. Contohnya di lingkungan sekolah, masih sering kita temui guru, karyawan apalagi siswa membuang sampah tidak pada tempatnya. Akan seperti apa bumi kita ini bila masyarakat sudah tidak peduli pada lingkungan? Inikah penyebab banyaknya bencana alam melanda bumi tercinta? Karena tangan kita begitu ringan membuang sampah sembarangan. Melatih seseorang untuk peduli  terhadap kebersihan lingkungan tidaklah mudah. Hal ini perlu pembiasaan. Oleh karena itu, pihak yang pal

PUISI " Kala Ilmu Telah Terbeli " Karya Susiana Fitri Lestari

Kala Ilmu Telah Terbeli Oleh  Susiana Fitri Lestari, XI IPS 2 (Juara satu lomba penulisan puisi) Tinta di batang pena telah kering Sungai ilmu tak lagi mengalir Sang pencerah berubah menjadi kelam Bacaan pun semakin berdebu dan kusam Terlahir generasi brutal Dan  bangga dengan kekerasan Yang tak sungkan mengumbar dendam Hingga tertumpah darah di jalanan Oleh sebuah ego dan kesombongan Siapa yang harus disalahkan? Siapa yang harus bertanggung jawab? Mungkin sang guru kah? Atau para orang tua kah? Sejuta tanya tak terjawab Seribu masalah tak terungkap Pendidik berubah biadab Yang terpelajar tak lagi beradab Kala ilmu telah terbeli Sebuah uji tak lagi berarti Luluspun tak lagi dimaknai

CERPEN SISWA

Cerpen (juara dua lomba penulisan cerpen) K M Oleh Laely Nurokhmah 2013. Hei! Perkenalkan, namaku Faishal. Lengkapnya Faishal Dzaki. Aku adalah siswa kelas XI IPA. Kata orang, masuk jurusan IPA adalah sebuah prestise tersendiri karena katanya anak IPA itu cerdas-cerdas! Tapi bagiku biasa-biasa saja! Sama saja! Aku juga tidak tahu mengapa aku bisa masuk jurusan IPA. Kau tahu kawan nilai ulangan Fisikaku kelas X lalu? Dengan KKM 75 aku hanya bisa mendapat angka 35! Dan kau tahu berapa nilai Fisikaku di raport kemarin? 85! Hebat bukan?! Pertanyaannya, dari mana kudapatkan tambahan 50 itu? Jawabnya mudah saja, bukan karena guruku yang salah memasukkan nilai tapi karena aturan. Saat kukonfirmasi ke guru Fisikaku, dengan santainya beliau justru menjawab, “Kalau nilai UN-mu 35 tapi nilai raportmu 85 kamu masih bisa lulus, tapi kalau nilai UN dan raportmu 35? Kamu akan menjadi siswa abadi.”  Ooh...karena aturan baru untuk standar kelulusan itu nilai raport ikut menentukan, jadi nilai