Menjadi Pemilih yang Cerdas

Menjadi Pemilih yang Cerdas
Oleh Linda Safarlina

Sahabat Mading MAN Purwokerto 2, sebentar lagi tepatnya tanggal 17 Februari 2013 masyarakat Banyumas akan menyelenggarakan pesta demokrasi dalam rangka pemilihan bupati dan wakil bupati Banyumas. Di antara sahabat MANDA pasti ada yang sudah memiliki hak suara untuk memilih.
Memilih bupati dan wakil bupati, gubernur dan wakil gubernur, serta presiden dan wakil presiden merupakan kewajiban kita sebagai WNI yang memenuhi syarat memilih. Dengan kita memberikan hak suara menunjukkan kita peduli dengan masa depan daerah ataupun bangsa kita. Memberikan hak suara pada saat pemilu bukanlah hal yang berat. Tak perlu pemikiran yang dalam . Hanya sedikit tenaga, yaitu tenaga untuk datang ke TPS. Tetapi bila kita niatkan kedatangan kita ke TPS untuk bersilaturahmi maka tak ada rasa berat untuk melakukannya bahkan bisa bisa melahirkan kebahagiaan.

Sahabat MANDA, pemilihan bupati dan wakil bupati kali ini mungkin untuk yang pertama kali buat sebagian sahabat MANDA. Mungkin juga di antara kalian ada yang bingung, bagaimana cara memilihnya dan siapa yang harus dipilih. Sebagai pelajar tentu kalian sibuk belajar sehingga tidak ada kesempatan untuk mengikuti kampanye, untuk mendengarkan paparan program dan orasi politik yang dilakukan oleh para calon bupati dan wakil bupati. Karena tidak tahu apa-apa bisa jadi nantinya salah pilih. Oleh karena itu, hendaknya kita menjadi pemilih yang cerdas agar kasus salah pilih tidak terjadi. Caranya dengan mencari informasi mengenai kehidupan para calon bupati dan wakil bupati, visi dan misi mereka bila terpilih menjadi bupati dan wakil bupati. Kita bisa memperoleh informasi itu semua dari internet maupun surat kabar. Kita juga harus cermat melihat program yang masuk akal dan yang tidak masuk akal. Jangan tergiur oleh janji manis. Dan yang tak kalah pentingnya adalah memilih  pemimpin yang seakidah dengan kita.

Sahabat MANDA, saat ini banyak masyarakat yang golput atau golongan putih alias tidak memberikan hak suaranya pada pemilu. Kita hendaknya tidak seperti itu, karena golput mengisyaratkan ketidakpedulian, apatis, dan ketiadaan harapan untuk masa depan daerah/bangsa kita. Golput juga bukanlah ajaran Rosululloh. Rosululloh mengajarkan kepada kita untuk taat kepada Ulil Amri, yaitu para pemimpin Negara.

Selamat memilih…..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UH TEKS EDITORIAL 2019

SOAL TO DETIK-DETIK 2016 DG PEMBAHASAN

Soal UM Tahun 2017