PUISI



Wajah Pendidikan Kita
By Linda Safarlina, S. Pd.

Gedung-gedung sekolah mengangkasa
Perpustakaan, laboratorium, dan sarana olahraga melengkapinya
Jam belajar pun seperti kereta
Menjadi juara oliempiade dunia sudah biasa
Puluhan, ratusan, jutaan sarjana telah tercipta

Tetapi mengapa
Kebodohan dan kemiskinan masih menjadi masalah utama?
Mari kita introspeksi
Mengapa ini terjadi
Di tengah-tengah suburnya alam kita kelaparàn
Di tengah-tengah air bersih yang melimpah kita kehausan
Di tengah-tengah hutan emas, wanita Indonesia miskin perhiasan
Mengapa kekayaan yang ada belum mampu menyejahterakan sebagian dari kita?
Mengapa hak pendidikan yang tak perlu diperjuangkan belum mampu membebaskan dari kebodohan?
Mengapa jutaan buku yang tercipta belum mampu membebaskan rakyat dari rabun membaca?
Mungkin salah kami, guru dan orang tua
Yang hanya bangga bila anak didiknya menjadi dokter, pejabat, dan teknokrat
dengan menyepelekan petani, nelayan dan pedagang.

Kesuksesan pendidikan adalah kemandirian

Kemanirian kita masih menjadi angan
Sekalipun tinggi jabatan tetap menjadi karyawan
Ubahlah cara pandang
Jangan remehkan pemuda yang mampu mengubah seonggok jagung menjadi maizena.
Mengubah irisan kayu jadi hiasan berharga

Tetapi,
Pendidikan bukan hanya berorientasi pada materi
Pendidikan berorientasi pada perubahan ke arah perbaikan
Perbaikan di segala bidang
Perbaikan pada moral kita
Itu yang utama

Kita bangga pada Rosul kita
Kita bangga pada para pahlawan negeri
Kita bangga pada guru guru kita
Tapi mengapa
Kita tidak mengikuti jejaknya?

Pendidikan kita
Mengikuti siapa?

Bila nilai tak lagi bernilai
Pendidikan hanyalah tempat mainan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UH TEKS EDITORIAL 2019

SOAL TO DETIK-DETIK 2016 DG PEMBAHASAN

Soal UM Tahun 2017