ZAMAN P H P

 Oleh Mu’izurrohman ( XII Agama )

          Sebagai seorang remaja yang hidup di zaman modern seperti sekarang ini, tentu banyak sekali hal - hal yang harus dihadapi untuk bisa sampai di kehidupan yang sesuai dengan keinginan ( cita –cita ). Dengan adanya globalisasi membuat manusia di seluruh dunia harus waspada dalam memilihnya. Globalisasi sendiri ibarat pisau bermata dua, di mana hal tersebut dapat memberikan dampak positif dan juga dampak negatif. Apabila kita dapat mengambil dampak positif dari globalisasi, itu akan bermanfaat untuk kehidupan kita. Namun jika kita mengambil sisi negatif dari globalisasi, justru kita akan hancur.
            Seperti kita lihat kondisi remaja saat ini, banyak sekali kepribadian remaja yang telah rusak akibat dari efek negatif adanya globalisasi. Budaya berpacaran, berpegangan tangan, tawuran, bahkan saling membunuh sering sekali terjadi dikalangan remaja. Bagi para remaja yang sedang tumbuh dewasa, tentu berpacaran adalah suatau hal yang tidak asing lagi. Seolah pacaran sudah menjadi hal yang lazim dikalangan remaja. Mereka yang berpacaran dengan bangganya menunjukkan kedekatan mereka didepan umum, seperti bergandengan tangan, merangkul, berboncengan dan lain sebagainya. Mereka pun sebenarnya tahu bahwa tindakan tersebut telah melanggar norma –norma agama. Namun karena mereka terkena efek negatif dari semakin berkembangnya zaman ini, iman dan mental mereka pun semakin melemah yang mengakibatkan mereka tidak menghiraukan lagi norma –norma agama. Jika kita lihat, seseorang yang merasakan kerugian paling besar dari budaya kenakalan remaja  adalah perempuan. Banyak sekali remaja yang masih berusia belasan tahun yang sudah tidak perawan ( gadis ) lagi. Mereka telah menyerahkan mahkota berharga dalam kehidupannya kepada seorang pembual, yang belum tentu akan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Dengan semakin banyaknya remaja yang sudah tidak gadis lagi, menyebabkan zaman ini menjadi zaman P H P ( perawan hampir punah ). Mungkin istilah tersebut sangat kasar, atau sangat menyebalkan, atau sangat menyakitkan, terutama bagi orang yang peduli dengan nasib para remaja sebagai penerus bangsa. Sangat disayangkan sekali, cita –cita merekapun harus kandas ditengah jalan karena kecerobohannya mengikuti hawa nafsu yang akhirnya menghancurkan kehidupan mereka. Salah siapa? Remajakah ? Bukan Cuma para remaja yang bersalah, tetapi juga orang –orang yang ada disekitarnya. Entah itu orang tua, guru, maupun temen. Adanya didikan yang kurang tepat, dapat menyebabkan mental remaja semakin tertekan. Aturan yang terlalu ketat, dapat menyebabkan mereka semakin liar.
            Dalam agama dijelaskan bahwa kita hendaknya saling beramar ma’ruf nahi munkar kepada sesama muslim. Kita hendaknya prihatin dengan budaya kenakalan remaja. Kita mempunyai kewajiban untuk saling mengingatkan, memberitahu, dan saling menjaga agar tidak terjerumus kejalan yang salah.
            Kenakalan remaja bukanlah hal yang biasa. Namun hal tersebut harus segera diatasi agar kepribadian dan mental para remaja tidak rusak. Kenakalan remaja tidak hanya berdampak negatif bagi para remaja tersebut. Namun disisi lain ada sesuatu yang paling dirugikan, yaitu moral bangsa ini. Bangsa ini akan bobrok jika penduduknya sudah tidak memperdulikan lagi nilai –nilai moral yang diajarkan dalam agama. Dalam hadispun disebutkan bahwa wanita menjadi tiang sebuah Negara. Apabila moral para wanita disuatau Negara itu baik, maka akan baik pula Negara tersebut dan akan selamat. Tetapi apabila moral wanita disuatu Negara itu bobrok ( buruk ) maka negara tersebutpun akan ikut bobrok pula. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perempuan menjadi penentu selamat atau tidaknya suatu bangsa.
Adanya zaman PHP harus segera diatasi, agar generasi penerus bangsa dapat melanjutkan perjuangan negeri ini. Kenakalan remaja menjadi kewajiban seluruh masyarakat untuk dapat mengatasinya, bukan malah membiarkannya begitu saja. Semakin cepat teratasi, maka negeri inipun akan semakin cepat berkembang dan maju, karena adanya generasi muda yang sehat, berkepribadian dan berakhlak baik. Akan tetapi semakin lama kenakalan remaja dibiarkan terus berlarut, maka negeri inipun akan semakin cepat hancur akibat dari para remaja yang menyebabkan moral bangsa ini menjadi bobrok.
            Para remaja harus dibekali dengan pengetahuan tentang bahaya pergaulan bebas, dan juga dibekali nilai religius yang kuat agar hidup mereka terarah, dan tidak tersesat. Dengan demikian, maka cita- citapun akan dapat terwujud, menjadi putra bangsa di tanah air tercinta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UH TEKS EDITORIAL 2019

SOAL TO DETIK-DETIK 2016 DG PEMBAHASAN

Soal UM Tahun 2017